GOSIPGARUT.ID — Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Sekretariat Wakil Presiden, Slamet Widodo, meninjau progres pembangunan kembali gedung SDN 4 Barusari yang rusak akibat gempa bumi di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Kamis (31/10/2024).
Slamet Widodo menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pemulihan pasca-bencana berjalan sesuai rencana. Pihaknya sengaja berkunjung ke Kabupaten Garut untuk melihat langsung proses pembangunan kembali sekolah terdampak, salah satunya SDN 4 Barusari.
Pembangunan ini diharapkan rampung pada awal Desember, bergantung pada kondisi cuaca.
“Awal Desember insha Allah kalau gak ada gangguan cuaca ya, mudah-mudahan membawa kebaikan karena ini pembangunan juga dikoordinasikan dengan BPBD, dengan BNPB. Mudah-mudahan sudah memenuhi standar lah ya yang diharapkan,” ungkap Slamet.
Dalam kesempatan tersebut, Slamet berterima kasih kepada Yayasan Bakti Barito atas partisipasinya dalam rehabilitasi SDN 3 Barusari dan SDN 4 Barusari.
Menurutnya, proses ini juga melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan bahwa standar keamanan bangunan terpenuhi.
Slamet menuturkan, bahwa penanggulangan bencana ini juga banyak melibatkan NGO, LSM, dan yayasan lainnya.
“Bisa saja (saling membantu), karena kan itu penanggulangan bencana biasanya secara pentahelix ya, berbagai pihak ya. Tapi tetap biasanya dikoordinasikan oleh BNBP, BPBD, gak bisa juga jalan sendiri,” katanya.
Slamet berharap pembangunan dapat segera diselesaikan sehingga para siswa dapat segera belajar dengan nyaman.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menuturkan bahwa rehabilitasi kedua sekolah tersebut sudah memasuki tahap fondasi. Ia juga mengungkapkan bahwa BPBD telah mengusulkan anggaran perbaikan bagi sekolah-sekolah lain yang terdampak kepada Dinas Pendidikan.
Kepala Sekolah SDN 4 Barusari, Jubaedah, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan Yayasan Bakti Barito. Menurutnya, sebelum gempa, gedung sekolahnya telah mengalami kerusakan ringan, namun kondisinya memburuk setelah bencana terjadi.
SDN 4 Barusari sendiri memiliki 80 siswa, yang saat ini, aktivitas pembelajarannya berlangsung di ruang kelas yang telah direnovasi oleh pemerintah, ruang perpustakaan, dan ruang laboratorium.
Jubaedah menambahkan, bahwa bangunan yang sedang diperbaiki rencananya sudah bisa digunakan di bulan Desember.
“Mudah-mudahan sesuai dengan apa yang mereka sampaikan bahwa itu lebih aman, tahan gempa, mudah-mudahan itu bisa betul-betul terealisasi. Siswa bisa lebih nyaman dan bisa lebih semangat untuk belajar,” katanya. (Nindi N)