GOSIPGARUT.ID — Ketua Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU) atau biasa dikenal sebagai pengurus jalur angkutan kota (angkot) mengapresiasi kinerja Calon Wakil Bupati nomor urut 2, Luthfianisa Putri Karlina, meski belum terpilih sebagai kepala daerah.
“Keberpihakan Teh Putri kepada masyarakat transportasi sudah kami rasakan sendiri,” ujar Ketua KKSU Leles, Anwar Hidayat (53 tahun), Minggu 13 Oktober 2024.
Menurut dia, sebelumnya Putri telah mengadvokasi pengusaha angkot yang tengah berurusan dengan hukum hingga selesai. Sementara kali ini, aspirasi para sopir akan maraknya premanisme dan pungutan liar di jalan telah disampaikan Putri ke jajaran kepolisian.
Selama satu pekan ini, polisi gencar menggelar razia premanisme di sejumlah ruas jalan. “Terima kasih Teh Putri, terima kasih Polres Garut. Semoga Garut jadi kota yang aman dan kondusif,” ujar Anwar.
Sebelumnya, pada aksi mogok sopir angkutan umum Senin (7/10/2024), calon Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, menyatakan bawwa keberadaan premanisme tidak hanya meresahkan para sopir angkutan umum, melainkan juga masyarakat. Karena itu, dia berkomitmen untuk memerangi premanisme dan pungutan liar.
“Meski saya perempuan, saya tidak takut untuk memberantas premanisme. Garut harus menjadi kota yang aman dan nyaman,” ujar Putri.
Selama hampir dua pekan ini, jajaran Kepolisian Resort Garut, gencar melakukan razia premanisme dan pungutan liar. Sedikitnya sebanyak 91 orang telah diamankan oleh polisi. Mereka diamankan di wilayah Garut Kota, Banyuresmi, dan Tarogong Kaler.
“Upaya ini dilakukan untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif menjelang pilkada,” ujar Kasi Humas Polres Garut, Ipda Adi Susilo.
Menurut dia, pemberantasan premanisme dan pungli di jalan ini dilakukan jajaran Samapta dan Polsek. Lokasi-lokasi yang menjadi fokus perhatian antara lain Jalan Raya Copong-perempatan Banyuresmi-Jalan Ibrahim Adjie, Jalan Tanjung, Jalan Gobing, Jalan KH. Anwar Musaddad, Perempatan Harmoni, dan Perempatan Jalan Raya Samarang.
Sementara di wilayah perkotaan, operasi premanisme digelar di jalan Cimanuk, Jalan Sudirman, Jalan Pasundan, Jalan Papandayan, Jalan Bank, Jalan Merdeka dan Jalan A. Yani Garut.
Tindakan para preman ini merugikan masyarakat terutama sopir angkutan yang dipaksa memberikan uang kepada mereka. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa tisu dan beberapa dus minuman ale-ale yang dijual paksa kepada sopir.
Dalam penanganan ini Satuan Samapta bertindak cepat dengan mengamankan para pelaku. “Setelah dilakukan pendataan dan pembinaan, kami berkoordinasi dengan Dinas Soaial Pemkab Garut untuk dilakukan langkah selanjutnya,” pungkas Adi. ***