GOSIPGARUT.ID — Setelah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cisewu menggelar musyawarah luar biasa untuk mengusulkan pemakzulan (pemberhentian) jabatan kepala desa (kades) kepada Bupati Garut, banyak orang di desa itu yang mengaku kesulitan menghubungi Kades Cecep Supriadi, baik secara fisik maupun sambungan telepon.
Orang-orang tersebut sebagian besar adalah warga yang memiliki urusan penting dengan Kades Cecep Supriadi selama ini, baik itu tokoh masyarakat maupun perangkat Desa Cisewu. Mereka ada yang mengaku setiap menemui ke rumahnya, Kades Cecep selalu tidak menunjukan batang hidungnya. Apalagi jika menghubungi ke kantornya, ruangan kerja Cecep selalu kosong.
Begitupun jika dihubungi lewat sambungan telepon, nomor Whatsapp (WA) yang selalu digunakan Kades Cecep kini sudah tidak aktif. Bahkan sejumlah orang ada yang mengaku kalau nomor WA-nya sudah diblokir kades yang heboh menceraikan istrinya lewat perpesanan Whatsapp itu.
“Saya sudah berkali-kali menemui Kades Cecep ke rumahnya namun selalu tidak ada. Katanya sedang ada urusan di luar rumah. Hal yang sama juga jika menghubungi ke kantornya, ruangan kerja Kades Cecep selalu kosong. Anehnya lagi, ketika ditanyakan kepada keluarganya di manakah sekarang Cecep berada, mereka selalu membisu,” ujar Elon Romlon, warga yang memiliki urusan penting dengan Kades Cecep, saat bertemu dengan GOSIPGARUT.ID belum lama ini.
Elon mengaku bahwa dirinya memiliki urusan penting dengan Cecep Supriadi terkait dengan tanah di Blok Datarloa, Desa Cisewu, milik keluarga Elon yang pernah dijual kepada Cecep tetapi uangnya belum diberikan oleh sang kades itu. Sekarang, tahu-tahunya tanah tersebut sudah dijual kepada pihak lain.
“Saya mengetahui jika tanah itu sudah dijual Cecep kepada pihak lain, yaitu dari orang yang membelinya. Orang tersebut memberikan bukti-bukti bahwa sudah terjadi peristiwa jual beli tanah antara dirinya dengan Cecep. Di atas tanah tersebut kini sudah dibangun rumah milik si pembeli tanah, dan mengaku tidak mengetahui bahwa tanah yang dibelinya masih punya sangkut paut dengan saya,” papar Elon.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah meminta pihak pembeli tanah untuk membatalkan proses jual beli tanah di Blok Datarloa dengan Cecep Supriadi. Jika tidak, Elon akan melaporkan kejadian itu kepada pihak yang berwajib dengan tuduhan perampasan tanah dan penadahan.
Kembali pada soal Kades Cecep Supriadi sulit dihubungi banyak orang yang berkepentingan dengannya, Sekretaris Desa (Sekdes) Cisewu — Beben Sopandi, waktu menjawab konfirmasi GOSIPGARUT.ID membenarkan bahwa pihaknya pun, sebagai perangkat desa, mengalami hal tersebut, sulit menghubungi Kades Cecep Supriadi baik secara fisik maupun telepon.
“Jadi bukan saja sebagian warga yang mengalami kesulitan menghubungi, sementara kami pun sama,” kata Beben.
Menurut dia, sejak peristiwa politik di BPD Cisewu yang mengusulkan pemakzulan jabatan Kades, nomor WA dan telepon Kades Cecep Supriadi sering tidak aktif. Pernah suatu waktu Cecep menghubungi Beben menggunakan nomor baru, namun sejak itu nomor barunya pun juga jadi tidak aktif.
“Pernah suatu waktu Pak Cecep menghubungi saya dan menyebutkan kalau dia sedang berada di Garut. Cuma itu yang dia omongkan selain menanyakan kabar kesehatan. Setelahnya, nomor baru itu pun langsung tidak aktif waktu saya hubungi lagi,” jelas Beben. ***