GOSIPGARUT.ID — Sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat mulai mengalami kekeringan, dampak dari musim kemarau.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, sembilan daerah itu yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Subang, Kuningan dan Cirebon.
“Selama periode 5 Juni sampai dengan 6 September 2024, untuk wilayah terdampak (mengalami kekeringan), itu ada di sembilan kabupaten, meliputi 40 kecamatan dan 72 desa,” ujar Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat, Minggu (8/9/2024).
Dari sembilan daerah tersebut, tambah dia, Kabupaten Bogor menjadi daerah paling banyak terdampak. Total ada 15 kecamatan dan 23 desa di Kabupaten Bogor yang mengalami kekeringan.
Daerah lainnya, Kabupaten Karawang 5 kecamatan dan 7 desa; Kabupaten Pangandaran 5 kecamatan dan 14 desa; Kabupaten Bandung 3 kecamatan dan 4 desa; Kabupaten Garut, Subang, Kuningan, Cirebon itu ada satu Kecamatan dan satu Desa. Sedangkan Kabupaten Bekasi 8 kecamatan, 21 desa dan sudah menyatakan tanggap darurat.
Agar dampak ini tidak semakin meluas, pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota terus melalukan antisipasi dan mitigasi, salah satunya dengan mendistribusikan air bersih kepada masyarakat.
“Kita akan terus menyalurkan air bersih melalui kendaraan operasional mobil tangki kepada masyarakat. Adapun air bersih yang telah disalurkan (ke wilayah terdampak) itu sekitar 1.276.000 liter,” ucap Hadi.
Sebelumnya, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, untuk daerah yang sudah menerapkan status tanggap darurat, dimungkinkan untuk menggunakan bantuan tidak terduga (BTT).
“Jadi, kalau ada kekeringan segala macam, lebih mudah untuk menggunakan APBD,” ujar Bey Machmudin.
Pemprov Jabar sendiri menganggarkan Rp124 miliar untuk BTT. Anggaran tersebut tak hanya untuk kekeringan saja, tapi semua kepentingan yang bersifat darurat. (IK)