GOSIPGARUT.ID — Garut dan 12 kabupaten/kota di Jawa Barat saat ini memberlakukan tanggap darurat dan siaga darurat atas kekeringan yang terjadi.
Penjabat Gubernur Bey Triadi Machmudin merinci bahwa ada satu kabupaten yang menerapkan tanggap darurat kekeringan yakni Bekasi, dan 12 kabupaten/kota menerapkan siaga darurat.
Sebanyak 12 kabupaten/kota itu adalah Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kota Bekasi, Kabupaten Kuningan, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kota Depok, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Ciamis.
“Provinsi juga siaga darurat, jadi ada 14 dengan provinsi. Kenapa provinsi siaga darurat, itu untuk mengingatkan bahwa sekarang sedang memasuki musim kemarau,” ujar Bey, saat ditemui wartawan usai Rapat Pimpinan (Rapim) di Gedung Sate Bandung, Senin (2/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa status tanggap darurat tersebut adalah demi keleluasaan dalam penanganan bencana menggunakan APBD dalam pos anggaran belanja tak terduga (BTT).
“Jadi lebih mudah untuk menggunakan APBD. Kabupaten/kota sudah punya BTT, provinsi juga sudah punya, namun anggaran provinsi (Rp124 miliar) belum belum digunakan tapi sudah disediakan. BTT itu untuk semua kepentingan, termasuk kekeringan ” kata Bey.
Sebagai mitigasi dan langkah penanggulangan, ia mengatakan bahwa Pemprov Jabar bekerja sama dengan perusahaan air minum menyalurkan air bersih pada warga di delapan kabupaten kota dengan jumlah sekitar 954 ribu liter.
“Jadi di delapan kabupaten kota itu ada kecamatan atau desa yang tidak ada air bersih. Kita sudah kirimkan 954 ribu liter air bersih,” ucap Bey.