GOSIPGARUT.ID — Sejumlah pedagang rokok eceran mengungkapkan, saat ini terjadi kenaikan harga rokok merata hampir di semua merek. Akibatnya, kini terjadi shifting, di mana banyak orang yang pindah ke rokok golongan 3 alias rokok murah.
“Kayanya harga rokok ya naik terus deh, bukan sekarang aja tiba-tiba naik gitu, ngga gitu,” sebut Iwan, pedagang rokok, Sabtu (13/7/2024).
“Gudang Garam Filter, Super juga sama Esse termasuk yang naik harganya. Ada yang naik Rp 1.000, ada juga Rp 2.000 per bungkus variatif lah,” tambahnya.
Apakah kenaikan harga tersebut menyebabkan penjualan penurunan?
“Orang tetap beli, kayanya nggak ngaruh ya ada kenaikan harga juga. Memang ada yang nanya kayanya harga beda ya dari kemarin tapi tetap dibeli juga. Kenaikannya mungkin sebulan terakhir ya,” kata Iwan.
Hal senada disampaikan Yati, pedagang rokok lainnya.
“Kayanya sama aja. Yang biasa beli filter tetap beli itu. Orang mah bela-belain beli rokok sekalipun ga makan, yang penting ngerokok mah harus,” ujar Yati.
Ia menuturkan, harga rokok bergerak naik sejak sepekan belakangan.
“Mungkin satu dua minggu ke belakang. Tapi memang rokok harganya naik terus sih. Kemarin-kemarin juga sempat naik harganya, tapi yang lumayan belakangan ini,” ujarnya.
“Gudang Garam Filter sekarang Rp 28.000 baru dua Minggu lalu Rp26.000, naiknya lumayan juga Rp 2.000. Tapi kaya Dji Sam Soe masih murah Rp21.000. Kalo kaya A Mild udah Rp35.000 sekarang, sebelumnya Rp33.000,” tambah Yati.
Ia pun menambahkan, pola konsumsi rokok yang terjadi saat ini. Yang membuat pedagang akhirnya masih bisa menikmati keuntungan meski harga naik.