GOSIPGARUT.ID — Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut menyampaikan salah satu penyebab harga cabai rawit naik di pasaran sejak sepekan lalu karena pasokan dari petani minim sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar untuk komoditas tersebut.
“Terutama yang cabai rawit atau inul meski produksinya bisa tanam sepanjang tahun tapi serangan hama penyakit juga tinggi, produksi turun itu salah satunya harga menjadi naik,” kata Kepala Dinas Pertanian Beni Yoga, Selasa (9/3/2021).
Ia menuturkan, Kabupaten Garut merupakan penghasil cabai, salah satunya jenis cabai rawit dan biasa memasok ke sejumlah daerah di kota besar seperti Bandung dan Jakarta.
Adanya kenaikan cabai di pasaran itu, kata Beni, penyebabnya karena stok dari petani kurang akibat banyak tanaman cabai di Garut diserang hama dan juga faktor cuaca dengan curah hujan yang tinggi.
“Produksi berkurang ini karena hama, curah hujan tinggi, jadi produksinya turun, hampir semua lokasi,” ujarnya.
Beni mengungkapkan jumlah penurunan produksi cabai itu diperkirakan sekitar 15 sampai 20 persen, akibat penurunan itu petani hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal di Garut.
“Penurunan produksinya tidak terlalu tinggi hanya 15 sampai 20 persen, tapi mengurangi kebutuhan pasar, saat ini pasokan untuk Garut tidak masalah, cuma jadi mahal,” katanya.
Beni menyampaikan, upaya mengatasi serangan hama pada tanaman cabai itu, jajarannya sudah melakukan gerakan penanggulangan hama dengan memberi contoh penggunaan obat hama ke beberapa kelompok tani.