GOSIPGARUT.ID — Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, mengatakan bahwa Kabupaten Garut merupakan pemasok susu segar ke sejumlah industri pengolahan susu yang ada di Indonesia.
Industri pengolahan susu itu antara lain seperti PT. Indolakto, PT. Ultra Jaya Milk Industry and Tradi Company, Tbk, dan PT. Heinz ABC Indonesia. Sementara salah satu perusahaan di Garut yang memproses atau memproduksi susu segar adalah PT. Raffles Pasific Harvest, yang berlokasi di Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler.
Menurut Beni, PT. Raffles memiliki luas lahan sekitar 57 hektare, di mana lahan efektif yang digunakan baru sekitar 25 hektare, sehingga masih ada potensi pengembangan, khususnya pertambahan populasi sapi perah di perusahaan tersebut.
“Jadi masih ada sisa untuk pengembangan, karena target untuk pertambahan populasi di mereka sekitar 10 ribu ekor sekarang masih 4 ribu, jadi kalau lihat lahan yang ada ini masih sangat memungkinkan,” papar dia.
Dengan 4 ribu ekor sapi, kata Beni, PT. Raffles mampu menghasilkan produksi susu segar sebanyak 69 ton per hari, untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan susu di beberapa industri di Indonesia.
Ia mengungkapkan, dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya, PT. Raffles diisi oleh pegawai sebanyak 87-90 orang, di mana 90% dari jumlah pegawai tadi merupakan orang Garut.
“Jadi saya kira ini sangat bermanfaat bagi serapan tenaga kerja kita, termasuk peningkatan pengetahuan dari sektor peternakan tentu ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan peternakan di Kabupaten Garut,” tutur Beni.
Ia menyebutkan banyak inovasi yang sudah diterapkan oleh PT Raffles. Salah satunya terkait dengan pengolahan pakan, di mana di perusahaan tersebut pengolahannya sudah dilakukan secara mandiri, dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di Kabupaten Garut. Sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di Kabupaten Garut, terutama para petani jagung.
“Jadi untuk pembuatan silase, mereka juga merekrut produksi hijauan atau tebon jagung yang ada di Kabupaten Garut maupun pipil keringnya, ini diolah secara mandiri oleh PT Raffles untuk dijadikan pakan utama bagi peternakan susu sapi perah yang ada di mereka begitu ya,” ujar Beni, Kamis (9/5/2024).
Tak hanya itu, imbuh dia, kemitraan yang dilakukan oleh PT. Raffles dengan masyarakat Kabupaten Garut juga dilakukan dalam bentuk pemberdayaan para petani lokal, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan pupuk organik bagi para petani jagung, yang memang menjadi mitra dari PT. Raffles.
“Di mana kotoran yang dihasilkan dari peternakan susu sapi perah ini, diolah sedemikian rupa sehingga ini bisa dimanfaatkan oleh para petani di Kabupaten Garut, dalam rangka pemenuhan jagung yang tadi saya sampaikan di proses kemitraan begitu ya,” ucap Beni.
Pemanfaatan kotoran ternak yang diolah oleh PT. Raffles menjadi pupuk organik padat dan cair ini, kata dia, juga dilakukan dalam rangka penanganan dampak lingkungan yang disebabkan PT. Raffles, sehingga limbah yang ada bisa dioptimalkan sebaik mungkin.
Tak hanya itu, Beni juga menjelaskan pihaknya pun bermitra baik dengan PT. Raffles, salah satunya melalui monitoring pelayanan kesehatan hewan.
“Jadi tentu ini ada kaitannya, kita sudah men-support dari sisi edukasi termasuk memberikan beberapa vaksin untuk mencegah beberapa penyakit yang ada di susu sapi perah ini, sehingga nanti ini tidak berdampak terhadap penyebarluasan ternak yang ada di Kabupaten Garut begitu ya,” ucapnya.
Beni menambahkan, pihaknya memberikan pelayanan kesehatan hewan, termasuk pendampingan untuk tenaga-tenaga medis yang ada di PT. Raffles, sehingga standar pelayanan terhadap hewan ini bisa dilaksanakan. (MAZ)