GOSIPGARUT.ID — Bupati Rudy Gunawan memberikan update terbaru terkait dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Sebanyak 39 orang dilaporkan mengalami gejala serupa seperti mual dan diare setelah mengonsumsi sate jebred atau kulit sapi.
Mereka yang terkena termasuk warga dari Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Namun, Rudy memastikan bahwa kondisi para pasien mulai membaik, dan diperkirakan dalam waktu dekat dapat pulang ke rumah masing-masing.
“Meskipun dua orang meninggal dunia, yang satu yang tadi suami dari Ibu Lili, yang satu lagi adalah warga dari Cigalontang Tasikmalaya, dan yang lainnya sekarang sudah berangsur pulih. Insya Allah hari Rabu besok atau Kamis paling lambat itu sudah bisa pulang. 39 itu dari Garut dengan dari Tasik,” ujarnya di sela-sela kegiatannya menjenguk para pasien di Puskesmas Cilawu, Kabupaten Garut, Selasa (10/10/2023).
Menurut Rudy, pengobatan para pasien di Puskesmas akan ditanggung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, sedangkan warga yang harus dirawat di fasilitas kesehatan swasta akan dibayar oleh Pemkab Garut melalui Layanan Terpadu Rumah Harapan Masyarakat (Lapad Ruhama).
Ia juga menyebut bahwa pihaknya telah memiliki perangkat keamanan pangan (security food) dengan fasilitas laboratorium lengkap. Oleh karena itu, dalam mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan makanan yang beredar di masyarakat.
“Kita sebetulnya punya (security food) ya, alat kita lengkapnya, laboratoriumnya lengkap, mobilnya ada, kita sudah menyisir kemana-mana. Saya akan tingkatkan lagi penyisirannya. Nah sekarang ini mereka itu yang di DKP fokus (pengecekan) di depan sekolah, yang (ada makanan dengan) ontan-ontan (pewarna) itu ya, yang ke sini tidak ada ini baru terjadi ya,” ucap Rudy.