GOSIPGARUT.ID — Pasar Rakyat Cisewu yang baru rampung dibangun ternyata masih menghadapi kendala. Artinya, pasar yang memiliki 56 kios dan 40 los itu belum bisa langsung beroperasi alias ditempati pedagang. Penyebabnya, sarana vital seperti air dan listrik belum tersedia di pasar yang dibangun menelan dana Rp3,4 miliar tersebut.
Belum lagi pada bagian atapnya masih ada titik-titik yang harus diperbaiki karena terjadi kebocoran. Sehingga jika terjadi hujan, air masuk ke dalam pasar dan membasahi sejumlah kios dan los pedagang.
Menurut informasi yang diterima dari Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, rencananya pengoperasial pasar yang beralamat di Kampung Sukasenang, Desa Pamalayan, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, itu akan dimulai awal Maret 2023.
“Saat bulan puasa nanti diharapkan Pasar Rakyat Cisewu sudah beroperasi. Namun, karena masih perlu ada perbaikan, waktu pengoperasian diperkirakan akan terjadi molor,” terang Kepala UPT Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kecamatan Cisewu, Ade Ridwan, Selasa (7/2/2023).
Ia menuturkan, banyak pedagang yang enggan mengisi kios dan los di Pasar Rakyat Cisewu ketika listrik dan air belum tersedia. Diakui Ade, pihaknya sudah meminta pihak kontraktor yang membangun pasar itu untuk segera memasang instalasi listrik dan air, juga memperbaiki atap yang bocor.
Dihubungi terpisah, pelaksana proyek pembangunan Pasar Rakyat Cisewu dari CV. Tidar Citra Gemilang, Iwan Hamzah membenarkan belum adanya instalasi listrik dan air yang terpasang di pasar itu. Hal tersebut disebabkan, karena pihak yang ditugaskan untuk memasangnya mengalami keterlambatan.
“Namun untuk instalasi listrik, pada hari ini (Selasa, 7/2/2023) insha Alloh akan mulai dipasang. Sementara untuk atap, kebetulan tim teknis lapangan sudah laporan ke bagian pekerjaan atap. Itu harus segera diperbaiki karena ada garansi,” ujar dia, menjawab konfirmasi GOSIPGARUT.ID lewat sambungan telepon, Selasa (7/2/2023).
Iwan menambahkan, keterlambatan dimungkinkan akan terjadi dalam pengerjaan instalasi air. Karena diakuinya, saat ini pihaknya baru akan melakukan koordinasi dengan pihak yang akan mengerjakannya yaitu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pamalayan.
“Hanya masalah air mungkin yang akan agak telat,” katanya. ***