GOSIPGARUT.ID — Nenek Eruk (71 tahun), warga Kampung Cikidang, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, sudah lama tidak makan dengan lauk pauk enak. Karena keterbatasan ekonomi, selama bertahun-tahun ia mengaku hanya makan nasi ditambah kerupuk. Sekedar ingin makan dengan tempe atau tahu pun, sulitnya bukan main. Sebab, uang yang dia punya dari pemberian orang itu, hanya cukup untuk membeli beras saja.
Tetapi setelah Nenek Eruk menjadi bagian dari keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang diluncurkan Kementerian Sosial untuk membantu keluarga kurang mampu, kehidupan Nenek Eruk sedikit berubah. Ia mengaku, sekarang harapannya sudah terwujud, di mana yang namanya tempe dan tahu sudah selalu ada dalam menu makanan kesehariannya.
“Hatur nuhun pisanan, ayeuna mah Nini teh tos tiasa dahar ni’mat. Tahu sareng tempe tos tiasa kapeser. Sauna, ieu bantosan tiasa dugi ka Nini teh lantaran kanyaah Presiden Jokowi. (Terimakasih, sekarang Nenek sudah bisa makan enak. Tahu dan tempe sudah terbeli. Katanya, bantuan ini bisa sampai ke Nenek, berkat kasih sayang Presiden Jokowi),” ujar Nenek Eruk.
Ia mengatakan hal itu saat dirinya menerima kartu ATM (anjungan tunai mandiri) untuk pencairan uang PKH yang dibagikan petugas PKH di kantor Desa Sukajaya, Minggu (13/1/2019). Rencananya, Nenek Eruk akan menerima bantuan sebesar Rp 266.000 per bulan, atau Rp 2.400.000 per tahun.