GOSIPGARUT.ID — Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya melalui tiga bidang teknisnya dinilai tak mampu atasi masalah saluran. Baik saluran drainase di bidang jalan dan jembatan, saluran irigasi pengairan, maupun saluran drainase di bidang permukiman.
Buruknya tata kelola di Dinas PUTR Kota Tasikmalaya melalui masing-masing bidang teknis-nya itu pun tak luput dari banyaknya sorotan berbagai pihak terhadap kinerja Dinas PUTR selama beberapa tahun terakhir ini.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Tetep Abdulatip misalnya, secara tegas mengatakan kalau saluran drainase di perkotaan khususnya di seputaran Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, itu dinilai tidak bagus.
Sehingga wajar kalau banyak jalan di seputaran Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, itu tergenang air. Itu terjadi akibat saluran air (drainase) lingkungan perkotaan yang merupakan saluran drainase koneksi pembuangan tidak berfungsi dengan baik.
Terutama saluran drainase yang bersipat pembuangan, kata anggota DPRD Provinsi Jabar yang mengaku kerap melakukan pemantauan di seputaran Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, itu dalam sebuah kunjungannya belum lama ini.
“Jadi ketika hujan turun deras dan dalam jangka waktu yang lumayan lama, maka air menggenang agak lama surut. Bahkan bisa 1-2 jam. Memang problemnya adalah saluran koneksi pembuangan air,” ujar Tetep.
Sementara itu Kepala Perwakilan Tasikmalaya dari Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Anti Korupsi Jawa Barat (LSM-GERAK) Jabar, Adam Darisman lebih menyoroti hasil pembangunan saluran drainase dalam Kota Tasikmalaya yang menggunakan dana bantuan provinsi (bamprov) Jabar.
Seperti dikemukakannya, ratusan juta rupiah bahkan miliaran rupiah bantuan Provinsi Jabar teralokasi ke Dinas PUTR Kota Tasikmalaya untuk pembangunan saluran drainase. Baik saluran drainase mengatasi banjir maupun saluran irigasi mengatasi petani kesulitan air.
“Tapi sebagaimana hasil kajian kami selama dua tahun terakhir ini, pembangunan infrastruktur saluran drainase yang dibangun menggunakan dana banprov Jabar oleh bidang teknis pada Dinas PUTR Kota Tasikmalaya itu sepertinya hanya terkesan hambur-hambur dana saja,” katanya, saat dikonfirmasi GOSIPGARUT.ID di sekretariatnya Jalan Martadinata, Kota Tasikmalaya, Sabtu (10/2/2024).
Adam menambahkan, selain terkesan hamburkan uang, juga pembangunannya terkesan hanya untuk kepentingan segelintir orang, karena hasilnya sangat jauh dari harapan. Terlebih saling dukung kepentingan dalam menjaga aset dan mengamankan aset milik provinsi.
“Semestinya pihak Pemkot Tasikmalaya berkewajiban juga menjaga aset milik Pemprov Jabar, halnya aset berupa jalan. Karena sebaimana diketahui, urat nadi perekonomian masyarakat Kota Tasikmalaya, melainkan banyak daerah yang membutukan,” ucapnya.
Menanggapi pernyataan Kabid Jalan dan Jembatan pada Dinas PUTR Kota Tasikmalaya terkait genangan air di Jalan AH. Nasution, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, bahwa pihak PUTR Kota Tasikmalaya tidak akan bertanggung jawab, menurut Adam, sebenarnya itu bukan jawaban tapi melemparkan tanggung jawab kepada yang terdampak.
“Pernyayataan seperti itu seakan menuding pihak provinsi tidak memiliki saluran drainase pembuangan. Kan sudah jelas, saluran drainase di Jalan AH. Nasution depan SPBU Mangkubumi itu satu-satunya saluran drainase koneksi pembuangannya ke saluran yang terdapat di Jalan Panyarang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya itu,” pungkasnya. (Tommy Riyaldi)
.png)
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
