PAGI itu, Selasa 11 juli 2023, di sebuah rumah baca Alquran di pinggir Kali Ciliwung kawasan Kober Margonda Depok Jawa Barat, Mak Ayu Snow White — panggilan akrab dari Nyonya Rahma Dona Wahyu Ningrum (33), istrinya Pak Kiyai Pendiri Pondok Pesantren Alquran Dar el Furqan, begitu khusu memberi arahan kepada anak santrinya, tentang “keikhlasan” dan “penguatan niat” dalam berdakwah.
Selesai berdo’a ketujuh santri itu pun berangkat dengan menggunakan sepeda motor menuju sebuah gedung pertunjukan yang legendaris di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat, gedung kesenian Mis Tjitjih. Mau ngapain santri kok ke gedung kesenian?
Ternyata, mereka hendak menampilkan sebuah pertunjukan teater dalam sebuah kurasi Festival Teater Jakarta yang diselenggarakan setiap tahun oleh Asosiasi Teater Jakarta Pusat (Atap).
Panggung gelap dan tanpa properti apapun, enam orang santri dan Mak Ayu Snow White masuk berlenggak lenggok dalam temaram dan kemudian duduk sejenak membelakangi penonton, dan “Ikan pais, kelaponyo mudo, dibungkus daun talas rapi-rapi, dikebek tali mesiang.”
Penonton pun terkesiap sejenak, tapi kemudian ada yang perlahan bergumam ikut berdendang dan bahkan ikut bergoyang di kursinya. Sungguh ini opening yang menawarkan keterlibatan penonton masuk ke dalam pentas mereka, apalagi disusul dengan tampilan dialog suami istri yang nyerocos, berperang lidah hingga perang perabot rumahtangga memukau penonton untuk turut serta menertawakan fenomena fakta objektif kemiskinan dan mental miskin sebagian masyarakat.