Berita

Ditemukan Kasus Covid-19, Sejumlah Sekolah di Garut Menghentikan PTM

×

Ditemukan Kasus Covid-19, Sejumlah Sekolah di Garut Menghentikan PTM

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI -- Pelaksanaan pelajaran tatap muka di salah satu SMA.

GOSIPGARUT.ID — Sejumlah sekolah di Kabupaten Garut menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) usai ditemukan kasus Covid-19. Sekolah-sekolah itu kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk sementara waktu.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Wilayah XI Kabupaten Garut, Aang Karyana, mengatakan, dalam beberapa hari terakhir memang ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah yang ada di Kabupaten Garut. Berdasarkan data yang diterimanya, setidaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terdapat di empat sekolah tingkat SMA sederajat.

“Dari beberapa sekolah disampel, ternyata ketahuan ada sejumlah siswa positif,” kata dia, saat dikonfirmasi, Selasa (1/2/2022).

Berdasarkan data, kasus Covid-19 ditemukan di SMK Bakti Kencana, SMKN 1 Garut, SMA Muhammadiyah Bayubud, dan SMAN 6 Garut. Dari empat sekolah itu, 16 kasus positif Covid-19.

Baca Juga:   Cegah Pungli, Polisi Siaga di Kawasan Wisata Cipanas Garut

Setelah ditemukan adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah, satuan tugas (satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut melakukan rapat evaluasi. Kesimpulannya, penanganan kasus Covid-19 di sekolah dikembalikan kepada satuan pendidikan dan satgas Covid-19 kecamatan di wilayah masing-masing.

Menurut Aang, sejumlah sekolah yang terdapat kasus Covid-19 sudah menghentikan PTM. Ia menyontohkan, PTM di SMK Bakti Kencana di Kecamatan Bayongbong sudah dihentikan. Ia menambahkan, PTM di SMAN 6 Garut juga akan dihentikan per Rabu (3/1/2022) selama lima hari.

“Jadi tidak serta merta PTM di seluruh sekolah dihentikan. Kebijakannya dikembalikan ke satuan pendidikan dan kecamatan. Misalnya ada di satu kelas itu, semua dites. Kalau jumlahnya lebih banyak, sekolah boleh melakukan PJJ,” kata dia.

Baca Juga:   Ribuan Santri Garut Bersalawat Burdah Doakan Indonesia Segera Bebas Corona

Aang mengatakan, pihaknya akan tetap mengacu kepada SKB 4 Menteri dan keputusan Satgas Penanganan Covid-19 dalam pelaksanaan PTM di sekolah. Selama ini, kapasitas ruangan kelas yang digunakan untuk PTM di sekolah juga belum 100 persen.

“Kapasitas masih 50 persen. Ada sekolah yang 100 persen, tapi yang sekolah dengan jumlah siswa sedikit,” ujar dia.

Aang juga mengimbau sekolah yang masih melaksanakan PTM di Kabupaten Garut untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dikhawatirkan, para siswa lupa menerapkan prokes. Sementara kasus Covid-19 di Kabupaten Garut mulai kembali mengalami kenaikan.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut per 31 Januari, terdapat penambahan delapan kasus positif Covid-19 dalam sehari terkahir. Saat ini, kasus Covid-19 aktif di Kabupaten Garut berjumlah 64 kasus, dengan rincian 47 orang menjalani isolasi mandiri dan 17 orang isolasi di rumah sakit.

Baca Juga:   Garut Segera Gelar Pilkades Serentak 2023, Ini 13 Desa dengan Balon Kades Terbanyak

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan penerapan prokes. Apalagi, ada informasi adanya kasus Covid-19 di sejumlah sekolah di Kabupaten Garut.

“Ada yang enam satu sekolah, tujuh orang satu sekolah, satu di satu sekolah lainnya ada satu orang. Itu semua di tingkat SMA,” kata dia beberapa hari lalu.

Helmi mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan PTM. Evaluasi itu dilakukan untuk menentukan apakah PTM telah dilanjutkan atau tidak. (ROL)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *