GOSIPGARUT.ID — Kepolisian Resor Garut memastikan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kerusakan hutan di wilayah Kabupaten Garut. Langkah penyelidikan tersebut dilakukan karena kerusakan hutan memicu terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Pameungpeuk dan banjir bandang di Kecamatan Sukaresmi.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kerusakan hutan. “Untuk kerusakan hutan akan dilakukan langkah penyelidikan lebih lanjut,” katanya, Senin (8/11/2021).
Namun walau begitu, Kapolres mengungkapkan bahwa saat ini yang harus dilakukan adalah melakukan Langkah-langkah mitigasi. Hal tersebut perlu dilakukan untuk bisa mencegah kembali terjadinya bencana alam banjir.
Sebelumnya, curah hujan yang tinggi pada Rabu (27/10/2021) menyebabkan terjadinya banjir di wilayah selatan Garut, akibat meluapnya Sungai Cipalebuh. Akibat banjir itu, sebuah rumah yang berada di wilayah Kecamatan Pameungpeuk terbawa derasnya banjir dan puluhan lainnya terdampak.
Menyikapi persoalan banjir di wilayah Garut Selatan, Bupati Rudy Gunawan mengatakan bahwa ada beberapa faktor penyebabnya. Salah satu faktor yang memiliki peran penting adalah karena terjadinya kerusakan hutan.
“Yang menyebabkan banjir itu pertama pendangkalan, curah hujan, dan kerusakan hutan,” kata Rudy Gunawan, Jumat (5/11/2021).
Pada Sabtu (6/11/2021), banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut. Bencana itu merusak sejumlah rumah dan menyebabkan terisolasinya ratusan warga.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukaresmi, salah satu pemicunya adalah kerusakan kawasan hutan. Dengan kondisi tersebut, menurutnya perlu dilakukan reboisasi.
“Ada penggundulan di situ (kawasan hutan), mau tidak mau harus dilakukan reboisasi. Termasuk nanti penetapan tata letak betul, harus dengan kajian lingkungan. (bukan hanya di bagian hulu) Sebetulnya di bawah juga ada yang rusak, akumulasi. Tapi poinnya adalah bagaimana kita menumbuhkan kembali (pohon), poinnya di situ,” kata Nurdin, Minggu (7/11/2021). (Mrdk)