GOSIPGARUT.ID — Guru kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasanuddin, menyoroti kemenangan pasangan calon capres/cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto — Sandiaga Uno di Kabupaten Garut yang cukup telak.
Menurut dia, kemenangan pasangan capres/cawapres tersebut efek dari kemenangan Gerindra dan PKS dalam Pilkada Garut 2018. Di Pilkada itu, Gerindra mengusung Rudy Gunawan yang terpilih menjadi bupati, sedangkan PKS mengusung Helmi Budiman yang terpilih menjadi wakil bupati.
“Pengaruh petahana Rudy Gunawan dan Helmi Budiman sangat kuat dan menentukan dalam pilpres,” tandas Hasanuddin seraya menambahkan, hal itu terlihat dari kenaikan suara yang signifikan dua parpol pendukung petahana, yakni Gerindra dan PKS.
Prabowo-Sandi berhasil meraih sebanyak 1.068.444 (72,163%) suara dari total suara sah sebanyak 1.480.580. Sedangkan Jokowi-Maruf hanya memeroleh sebanyak 412.136 (27,836%) suara. Suara yang diperoleh Jokowi di Pilpres saat ini mengalami penurunan hingga 2 % dari Pilpres 2014.
“Terlepas dari menang kalah berdasarkan penghitungan KPUD, terpenting adalah para pihak menerima hasil. Semoga demikian pun pada penghitungan nasional Jokowi-Ma’ruf Amien menang dapat diterima,” tandas Hasanuddin, Kamis (2/5/2019).
Ia memaparkan, berdasarkan update real count KPU Pilpres 2019 hari ini (Kamis, 2 Mei 2019) pukul 07.15 WIB, sudah masuk 496.295 TPS atau 61% dari 813.350 TPS. Jokowi-Ma’ruf 56,07% (52.347.473 suara) dan Prabowo-Sandi 43,93% (41.015.974 suara)
“Meskipun kalah di Kabupaten Garut, kita yakin bahwa Kabupaten Garut akan tetap menjadi prioritas pembangunan nasional, baik infrastruktur, maupun pertumbuhan ekonomi di Garut Selatan,” kata Hasanuddin.