Berita

Barnas Adjidin Soroti Tantangan yang Dihadapi Garut dalam Mempertahankan Ketahanan Pangan Akibat Cuaca Ekstrem

×

Barnas Adjidin Soroti Tantangan yang Dihadapi Garut dalam Mempertahankan Ketahanan Pangan Akibat Cuaca Ekstrem

Sebarkan artikel ini
Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menjadi narasumber dalam webinar nasional yang bertema "Mewujudkan Swasembada Pangan melalui Optimalisasi Rantai Nilai Komoditas Pertanian di Sumatera, Jawa dan Bali" yang dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Bandung, Senin (2/12/2024).(Foto: Deni Seftiana)

GOSIPGARUT.ID — Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menjelaskan bahwa Kabupaten Garut merupakan kabupaten dengan wilayah terluas ketiga di Provinsi Jawa Barat dan memiliki potensi alam yang signifikan, seperti pegunungan dengan sumber mata air panas. Sumber daya tersebut, menurutnya, dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan, mulai dari rekreasi hingga pengobatan.

“Gunung-gunung di Garut memiliki aliran air panas yang sangat banyak, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan,” ujarnya, dalam webinar nasional yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan berlangsung secara virtual pada Senin (2/12/2024).

Namun, di tengah potensi yang besar, Barnas menyoroti tantangan yang dihadapi Kabupaten Garut dalam mempertahankan ketahanan pangan, khususnya akibat cuaca ekstrem. Ia menyebut bahwa hujan deras dan kemarau panjang seringkali berdampak pada keberlangsungan pertanian.

Baca Juga:   Didukung Parpol Pengusung Prabowo-Gibran, Syakur-Putri Pastikan Kebijakan Selaras dengan Pemerintah Pusat

“Dalam dua bulan terakhir, kami menghadapi cuaca kering yang menyebabkan banyak tanaman mati. Oleh karena itu, kami mengambil langkah strategis untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem ini demi mendukung ketahanan pangan yang harus kita pertahankan,” ungkapnya.

*Langkah Strategis Pemkab Garut*
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Barnas menyampaikan bahwa pemerintah daerah secara rutin menggelar rapat koordinasi bulanan. Rapat ini bertujuan mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi strategis. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah peningkatan aksesibilitas distribusi hasil pertanian.

Baca Juga:   56 Ribu KPPS se-Kabupaten Garut Dilantik, Pj. Bupati Barnas Adjidin Ajak Bekerja Secara Profesional

“Petani-petani ini ada kesulitan dalam rangka mengangkut komoditas yang dihasilkan maka kami mencoba bagaimana agar pengangkutan itu bisa cepat, murah, tidak merusak komoditas dan juga bisa diterima di tempat-tempat yang memang dituju,” kata Barnas.

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak. Hal ini bertujuan agar komoditas pertanian dapat didistribusikan dengan lebih efisien dan mendukung ketahanan pangan masyarakat.

Selain itu, Barnas menyoroti mahalnya biaya produksi akibat lokasi pertanian yang jauh dari pusat distribusi. Pemerintah daerah tengah mencari cara untuk menekan biaya produksi agar harga komoditas lebih terjangkau.

Baca Juga:   Kementan Serap dan Olah Kedelai Lokal Petani Garut dan Cianjur

Komitmen pemenuhan gizi masyarakat

Selain fokus pada ketahanan pangan, Barnas menegaskan komitmennya untuk memastikan pemenuhan gizi masyarakat. Ia mengaku prihatin atas adanya kasus kekurangan gizi di tengah melimpahnya potensi pangan di Garut.

“Kami berkoordinasi dengan dinas-dinas melalui Bappeda-nya, melalui semua unsur TNI Polri dan lain sebagainya untuk memerangi kekurangan pangan,” pungkasnya. (Nindi N)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ, Mixadvert, dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *