GOSIPGARUT.ID — Kepala Desa (Kades) Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Iip Firman Nurdin, menyatakan bahwa tim rechecking dari Provinsi Jawa Barat dijadwalkan akan mengunjungi desanya pada 26 September 2024. Kunjungan tersebut tak lain terkait dengan keikutsertaan Desa Wanajaya dalam lomba 10 Program Pokok PKK tingkat Jabar.
“Insha Allah ini akan terus dievaluasi terkait dengan kegiatan (lomba 10 Progam Pokok PKK) bagaimana nanti pada hari verifikasi recheking nanti di tanggal 26 ini betul-betul maksimal,” kata Iip, dalam rapat koordinasi persiapan akhir lomba 10 Program Pokok PKK tingkat Provinsi Jawa Barat di Aula Kantor Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Senin (16/9/2024).
Rapat dipimpin Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin, dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana, Ketua TP PKK Kabupaten Garut Sri Kartika Barnas Adjidin, serta sejumlah pejabat dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Iip menambahkan bahwa Desa Wanajaya telah menyiapkan beberapa inovasi, salah satunya adalah “Kampung Unggulan” dengan sarana dan prasarana yang bersih serta peraturan desa terkait kebersihan, keamanan, dan ketertiban (K3). Infrastruktur seperti CCTV juga direncanakan untuk memantau aktivitas masyarakat.
“Saya sudah menyampaikan ke Pak Pj, ke Pak (Kepala) Bappeda, jadi saya minta dorongan minta dibangun infrastruktur untuk pembangunan pemasangan CCTV sebanyak 4 buah, untuk memantau kegiatan masyarakat yang ada di Kampung Unggulan tadi disini,” lanjutnya.
Dengan persiapan yang matang, Iip berharap keikutsertaan Desa Wanajaya dalam lomba ini dapat menjadi momentum untuk menjadikan desa lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Penjabat Bupati Barnas Adjidin menekankan pentingnya persiapan matang dalam mengikuti lomba ini. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan Desa Wanajaya dalam lomba ini memerlukan kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk SKPD.
Terlebih, Barnas menilai banyak item atau indikator penilaian yang harus dipenuhi, dan menurutnya hal tersebut tidak bisa dilakukan oleh pihak desa saja.
“Kita tidak bicara perlombaannya, tapi bagaimana agar warga Desa Wanajaya bisa menjadi desa yang bisa dijadikan contoh untuk desa-desa lainnya, yaitu hidup sesuai dengan koridor tatanan kehidupan,” ujar Barnas.
Meski tidak menetapkan target kemenangan, Barnas berharap Kabupaten Garut mampu memberikan hasil terbaik dan terus memperbaiki setiap kekurangan. Ia berpesan agar usaha yang dilakukan oleh Kabupaten Garut harus lebih lebih baik dibandingkan dengan kabupaten/kota lain.
“Jadi saya ingin Garut ini menjadi kabupaten maju, kabupaten yang diperhitungkan, dari yang terkecil yaitu dari desa, sebab sebetulnya pertumbuhan kehidupan atau ekonomi itu dari desa,” ucapnya. (MAZ)