GOSIPGARUT.ID — Memiliki sebuah keterbatasan tidak menghalangi semangat hidup seorang pemuda asal Kabupaten Garut. Berjuang menghadapi thalasemia sejak umur lima tahun, Sifa Maulana Sidiq (25), kini tergabung menjadi anggota di Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Kabupaten Garut.
Sebagai thaller, sebutan bagi penyandang thalasemia, ia sempat merasakan jenuh karena harus rutin berkunjung ke rumah sakit untuk melakukan transfusi darah. Namun meskipun begitu, ia tetap semangat menjalaninya dengan melakukan pola hidup sehat.
“Motivasi saya karena mikirnya gini, itu kan saya mempunyai kekurangan, saya penyandang thalasemia, tapi saya tidak terlalu dipikirin, saya mempuyai kekurangan tapi saya mikirnya ke depan jalani saja, saya ingin hidup sehat, saya ini kuat,” ucap Sifa.
Pada tahun 2020 lalu, Sifa telah menyelesaikan D3 dari Program Studi Teknik Informatika melalui beasiswa selama 1 tahun yang diberikan oleh YTI Kabupaten Garut kemudian dilanjut dengan biaya oleh orang tuanya sendiri.
Setelah lulus dari jenjang D3, ia sempat menganggur dan melakukan beberapa pekerjaan bahkan sebagai ojek hutan di wilayah tempat tinggalnya di Kecamatan Cikajang. Selain itu, ia juga bekerja di salah satu radio yang ada di wilayahnya.
Dengan segala kegigihannya, ia berkesempatan mendapatkan beasiswa S1 di Universitas Garut (Uniga) yang diberikan oleh seorang dermawan, Empat Fatimah, Wakil Dekan III di Fakultas MIPA Uniga, bertepatan pada saat acara Halal Bi Halal YTI dan POPTI Cabang Garut.
Sifa mengaku sangat senang, karena ini merupakan mimpinya untuk bisa melanjutkan kuliah kembali ke jenjang S1. Menurutnya, ini adalah jawaban dari Allah SWT atas doanya untuk bisa kembali mendapatkan rezeki untuk menimba ilmu ke jenjang yang lebih tinggi.