Tokoh

Kisah Sedih Kades Tasmana Tanggulangi Stunting di Karangsewu

×

Kisah Sedih Kades Tasmana Tanggulangi Stunting di Karangsewu

Sebarkan artikel ini
Kepala Desa Karangsewu, Tasmana. (Foto: Yan AS)

GOSIPGARUT.ID — Tasmana (50) Kepala Desa Karangsewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, kini terus berjuang menangani permasalahan stunting. Dengan segala keterbatasan dan kemampuannya, ia bertekad daerahnya terbebas dari penyakit itu.

Ia mengisahkan awal dirinya menjabat sebagai seorang kepala desa pada tahun 2017, harus dihadapkan kepada 50 orang yang dikategorikan stunting. Setidaknya ia merujuk hasil data dari mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karangsewu saat itu.

Baca Juga:   Cerita Putri Mutiara Sari Menggapai Duta GenRe Terbaik 1 Puteri Garut 2019

“Di waktu itu saya diundang oleh (Dinas) Kesehatan awalnya toh kenapa stunting itu ada (tetapi) tidak terjadi apa-apa. Tapi stunting itu banyak mengganggu, sewaktu sesudah saya terima (data kasus) stunting itu jelek, saya berkordinasi ke Dinas Kesehatan. Sesudah berkordinasi dengan Dinas Kesehatan, bahkan saya (bertanya-tanya) toh kenapa di Karangsewu ada stunting. Memang itu hasil (penelitian) mahasiswa UIN katanya, awalnya mahasiswa UIN,” ujar dia.

Tasmana berbicara hal itu di sela-sela acara Lokakarya untuk Pendalaman Serta Penguatan Strategi Komunikasi Perubahan Prilaku dalam Pencegahan Stunting di Kabupaten Garut yang digagas oleh Yayasan Cipta dan Satgas Penanganan Stunting Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu.

Baca Juga:   Deni Dermawan, Mantan Buruh Pabrik Asal Garut yang Bisa Keliling Indonesia Secara Gratis

Ia bercerita, bahwa salah satu penyebabnya adalah gaya hidup masyarakat serta belum ditunjang sarana prasarana kesehatan.

“Satu masalah belum ada posyandu waktu itu. Paling awal membangun posyandu, musyawarah untuk membangun posyandu sambil sosialiasasi, itu dananya dari dana desa. Kedua dari (aspek) kesehatan, ini masalah prilaku, prilaku seperti apa yang harus diubah. Pertama kebiasaan jamban, kebiasaan yang kadang-kadang buang air besar sembarangan. Kami arahkan juga waktu itu, diusahakan kepada semua mayarakat, warga Karangsewu membikin septictank. Meskipun sampai sekarang belum mencapai 100 persen, tapi alhamdulillah sudah ada realisasi,” jelas Tasmana.

Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *