Berita

Awas, Penyebar Konten Pornografi Bisa Didenda Rp100-500 Juta

×

Awas, Penyebar Konten Pornografi Bisa Didenda Rp100-500 Juta

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI -- Konten pornografi.

GOSIPGARUT.ID — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menerapkan kebijakan berbeda terhadap penyebaran konten pornografi dan bermacam konten negatif lain di dunia maya.

Jika sebelumnya mereka hanya meminta konten tersebut dihapus, nantinya Penyedia Sistem Elektronik (PSE) tempat konten pornografi itu beredar bakal terkena denda. Besaran dendanya saat ini belum ditentukan, namun berkisar antara Rp 100 juta sampai Rp 500 juta.

“Nanti untuk setiap konten porno yang beredar dan ditemukan oleh pemerintah akan didenda, antara Rp 100 juta sampai Rp 500 juta,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam diskusi bertajuk ‘Ada Apa Dengan PP No. 71 Tahun 2019 (PP PSTE)’ di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (4/11/2019).

Baca Juga:   Transformasi Teknologi Pergudangan : CitoXpress Perbarui Armada Material Handling Menuju Logistik Hijau

Menurut Semuel, hal ini memaksa penyedia layanan seperti Facebook dan Twitter harus aktif mengontrol konten yang beredar di jejaring miliknya. Jadi bukan sekadar menunggu permintaan dari pemerintah untuk memblokir.

Bahkan sanksinya pun bisa bertambah sampai pemutusan akses jika penyedia layanan tak kunjung memperbaiki sistem kontrol kontennya.

Hal ini tertuang dalam peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 soal Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) yang pada 10 Oktober 2019 lalu, yaitu pengganti dari PP PSTE No. 82 tahun 2012.

Baca Juga:   Eks Pasar Cibatu Jadi Pasar Kuliner, Bupati Garut Melarang Jual Sembako

Konten yang melanggar itu selain pornografi, jika merujuk pada UU ITE, adalah muatan yang mengandung tindakan asusila, berita bohong, dan terkait SARA.

Aturannya sendiri akan berlaku pada akhir 2021, atau sekitar dua tahun setelah PP PSTE ini disahkan. Rentang waktu dua tahun itu ditujukan untuk proses sosialisasi dan peralihan oleh PSE. (dtc/Gun)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *