GOSIPGARUT.ID — Sejumlah pasar desa di Kabupaten Garut pascarevitalisasi hingga kini masih belum menunjukkan geliat transaksi perdagangannya.
Dari pantauan, bahkan ada beberapa pasar desa yang belum beroperasi dan tampak hanya bangunan gedung pasar tak berpenghuni. Padahal, anggaran dikucurkan pemerintah guna merevitalisasi bangunan pasar tersebut cukup besar, mulai ratusan hingga miliaran rupiah per pasar desa.
Salah satunya, Pasar Desa Cijambe Kecamatan Cikelet yang dibangun pada 2016 dengan anggaran sebesar Rp600 juta. Hingga kini, kegiatan transaksi perdagangannya masih lesu. Padahal lokasi pasar tepat berada di pinggir jalan negara jalur lintas selatan Garut. Pedagang pun mengeluhkan dan kebingungan atas kondisi tersebut.
Lain lagi dengan Pasar Desa Neglasari Kecamatan Kadungora dan Pasar Desa Ciwangi Kecamatan Balubur Limbangan. Kendati pembangunannya rampung sejak 2018 lalu, kedua pasar tersebut hingga kini belum beroperasi sama sekali.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, melalui Kepala Bidang Perdagangan Erwin RN, kondisi transaksi perdagangan di Pasar Desa Cijambe sejak dioperasikan memang belum pernah memperlihatkan keramaiannya secara signifikan, bahkan cenderung lesu. Padahal, berbagai upaya telah dilakukan guna menarik minat konsumen dari berbagai daerah.
“Bukan hanya pedagang yang bingung. Kita juga sama bingung dengan kondisi seperti itu. Padahal, berbagai upaya telah dilakukan untuk meramaikannya. Kita belum tahu alasannya mengapa seperti itu. Padahal pasar ini berada di lokasi strategis dan embrionya sudah ada sejak lama, berupa pasar mingguan,” ujar Erwin, Jum’at (7/2/2020).