GOSIPGARUT.ID — Dari 100 hektare (Ha) luas keseluruhan Situ Bagendit yang berlokasi di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, seluas 50 Ha tertutup eceng gondok dan teratai. Saat ini Pemkab setempat tengah berusaha dalam pembersihannya.
Wakil Bupati Helmi Budiman mengatakan, pengerukan atau pembersihan eceng gondok dan teratai itu sudah dilaksanakan sejak pekan lalu sehingga kurang lebih satu setengah hektar Situ Bagendit sudah mulai bersih setelah dilakukan pengerukan selama 6 hari.
“Semuanya kan 50 hektar ini yang tertutup, nah dari 100 hektar lebih. Jadi 100 hektar Situ Bagendit ini setengahnya ini tertutup oleh eceng gondok dan teratai,” ucap dia, Jum’at (26/5/2023).
Helmi menerangkan, diperlukan waktu sekitar 150 hari untuk bisa membersihkan 50 hektar Situ Bagendit. Maka dari itu, ia mengimbau dan mengajak kepada masyarakat sekitar maupun pecinta lingkungan untuk dapat bersama-sama ikut membersihkan Situ Bagendit.
“Saya lihat dari TNI Polri sudah turun, kemudian dari Tagana, dari PMI, Pramuka, sudah pada turun ke sini walaupun mungkin dari nelayan, masyarakat setempat di sini sudah pada turun,” ucapnya.
Helmi menyampaikan, bahwa saat ini pengelolaan Situ Bagendit dilaksanakan dengan kerja sama antara pemerintah daerah dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung. Di mana, untuk airnya sendiri dikelola oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung dan untuk objek wisata dikelola oleh pemerintah daerah.
“Jadi memang ini kolaborasi bagaimana mengelola Bagendit ini yang semua kita saksikan memang kita lihat eceng gondok setengahnya,” ujarnya.
Helmi menyatakan, pihaknya juga berencana untuk menjadikan sisa eceng gondok yang telah dikeruk akan diolah menjadi pupuk kompos.
“Tadinya saya berpikir untuk kerajinan ya, tapi ternyata memang jenis ecengnya itu pendek-pendek ukurannya. Jadi kalau untuk kursi kan yang panjang-panjang, oleh karena itu yang baru kita lakukan itu nanti adalah dijadikan sebagai kompos saja,” katanya.
Pihaknya akan terus melakukan upaya pembersihan Situ Bagendit dengan membentuk satgas yang melibatkan semua komponen termasuk masyarakat. “Makanya kita undang semua yang peduli terhadap Bagendit, terhadap lingkungan, ayo kita bareng-bareng lah, sama-sama,” ajak Helmi. (Yan AS)