Berita

Diskannak Garut Turunkan Tim Antisipasi Penyebaran Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

×

Diskannak Garut Turunkan Tim Antisipasi Penyebaran Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Sebarkan artikel ini
Petugas kesehatan hewan melakukan pemeriksaan ternak sapi di Kabupaten Garut.

GOSIPGARUT.ID — Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut menurunkan tim kesehatan hewan untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan memeriksa kondisi kesehatan dan melakukan pengobatan terhadap hewan ternak apabila terindikasi penyakit tersebut.

“Tim melakukan sosialisasi penanganan di lapangan, pengadaan vaksin mandiri peternak, dan kami terus pendampingan di lapangan melakukan biosekuriti,” kata Kepala Diskannak Kabupaten Garut Beni Yoga Gunasantika, Jumat (10/1/2024).

Ia menuturkan wabah PMK selama ini masih mengancam ternak, seperti sapi perah, sapi potong, dan kerbau, di Kabupaten Garut, sehingga pihaknya terus melakukan upaya untuk pencegahan dan pengobatan.

Tercatat sampai saat ini, kata Beni, sebanyak 161 ternak terdiri dari sapi dan kerbau terjangkit wabah PMK dan sebanyak dua ternak mati dengan kondisi positif PMK.

Baca Juga:   Seorang Pengepul Judi Togel Online Ditangkap, Kapolres Garut: Akan Ditindak Tegas

“Ternak terinfeksi antara lain sapi perah, sapi potong, kerbau, berjumlah 161 ekor, ternak mati dua ekor,” ujar dia.

Beni menyampaikan tim kesehatan hewan selama ini terus bergerak di lapangan untuk mensosialisasikan dan mengedukasi peternak terkait ciri-ciri ternak yang terjangkit PMK dan bagaimana cara penanganannya.

Tim di lapangan juga, kata dia, melakukan pengecekan ke setiap kandang peternakan untuk memastikan kondisi kesehatan ternak, jika ada ciri-ciri atau terindikasi terjangkit PMK maka akan dilakukan pengobatan.

Baca Juga:   Hari Ini, Minggu (15/3), Pemkab Garut Putuskan Meliburkan Sekolah

“Upaya pengendaliannya melakukan identifikasi kasus, surveilans dan respon cepat pelaporan dari lapangan, serta upaya pengobatan pada ternak yang bergejala,” tutur Beni.

Ia menjelaskan PMK merupakan salah satu penyakit menular pada hewan yang disebabkan virus yang menyerang ternak, seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau, penyakit tersebut menular antar-satwa tersebut.

Dampak yang ditimbulkan akibat PMK itu, kata Beni, kerugian ekonomi karena menyebabkan penurunan produksi daging dan susu, serta menghambat perdagangan hewan ternak dan produk hewani.

Upaya mencegah penyebaran wabah agar tidak terus meluas, tambah dia, maka dilakukan perlindungan untuk menjaga kesehatan hewan dengan cara membersihkan kandang, penyemprotan disinfektan, dan pembatasan keluar masuk orang.

Baca Juga:   KA Rute Stasiun Cibatu-Garut Kota Resmi Beroperasi, Kado HJG ke-207

“Edukasi dalam peningkatan biosekuriti dengan cara pembersihan kandang dan sarana lainnya menggunakan desinfektan serta pembatasan keluar masuk orang yang tidak berkepentingan di lingkungan kandang,” kata Beni.

Terkait upaya vaksinasi, lanjutnya, juga sama dilakukan, namun saat ini pemerintah tidak mengalokasikan untuk vaksinasi gratis, melainkan sesuai aturan hanya bisa dilakukan secara mandiri oleh peternak.

“Sesuai surat edaran dari Kementan, vaksin dilaksanakan mandiri oleh peternak,” tutup Beni. (Ant)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ, Mixadvert, dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *