“Pesan untuk remaja di Garut, jangan takut untuk berjuang untuk perubahan yang lebih baik, karena apalagi sekarang rasanya kita butuh semangat-semangat baru, semangat-semangat muda, ide-ide baru, dan semoga orang-orang muda di Garut ini pun saling mendukung, karena ya masa depan bangsa ada di situ, jadi perlu keberanian,” ungkapnya.
Kebermanfaatan PKRS dirasakan langsung oleh pihak sekolah dan siswa
Banyak manfaat yang dirasakan dengan adanya implementasi PKRS di Kabupaten Garut. Seperti salah satunya dirasakan langsung oleh pihak sekolah maupun siswa MTs An-Nashr.
Kepala Sekolah MTs An-Nashr, Dikdik Subhan Malik, mengungkapkan, PKRS ini dirasakan sangat bermanfaat bagi pihak sekolah, salah satunya adalah sebagai alat proteksi dini bagi para siswa. PKRS membantu siswa melindungi diri dari kekerasan, narkoba, dan perilaku negatif lainnya.
Dalam hal penerapan, Dikdik mengungkapkan, pihaknya memasukkan PKRS ke dalam kurikulum, khususnya di kegiatan pembiasaan, dengan mengalokasikan waktu sekitar 1×40 menit per minggu setiap hari Jumat.
“Manfaatnya adalah anak bisa melindungi, menjaga, bahkan bisa mengatakan tidak untuk melakukan tindakan kekerasan, tidak bullying, tidak seks bebas, tidak narkoba, dan lain sebagainya,” ucapnya.
Dikdik mengakui, pada awalnya sempat merasa ragu untuk menerapkan PKRS ini. Namun, keraguan tersebut akhirnya sirna karena materi-materi yang ada di PKRS dinilai sejalan dengan materi-materi yang diajarkan dalam agama Islam.
“Kami kerja sama dengan Semak sampai tahun 2025, maka kemungkinan besar karena tadi kebermanfaataannya itu terasa bagi kami, maka kami akan lanjutkan di projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), karena projek P5 ini ada memang diatur dan bisa mengambil anggarannya dari dana,” ungkapnya.