Ia menyebutkan banyak inovasi yang sudah diterapkan oleh PT Raffles. Salah satunya terkait dengan pengolahan pakan, di mana di perusahaan tersebut pengolahannya sudah dilakukan secara mandiri, dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di Kabupaten Garut. Sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di Kabupaten Garut, terutama para petani jagung.
“Jadi untuk pembuatan silase, mereka juga merekrut produksi hijauan atau tebon jagung yang ada di Kabupaten Garut maupun pipil keringnya, ini diolah secara mandiri oleh PT Raffles untuk dijadikan pakan utama bagi peternakan susu sapi perah yang ada di mereka begitu ya,” ujar Beni, Kamis (9/5/2024).
Tak hanya itu, imbuh dia, kemitraan yang dilakukan oleh PT. Raffles dengan masyarakat Kabupaten Garut juga dilakukan dalam bentuk pemberdayaan para petani lokal, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan pupuk organik bagi para petani jagung, yang memang menjadi mitra dari PT. Raffles.
“Di mana kotoran yang dihasilkan dari peternakan susu sapi perah ini, diolah sedemikian rupa sehingga ini bisa dimanfaatkan oleh para petani di Kabupaten Garut, dalam rangka pemenuhan jagung yang tadi saya sampaikan di proses kemitraan begitu ya,” ucap Beni.
Pemanfaatan kotoran ternak yang diolah oleh PT. Raffles menjadi pupuk organik padat dan cair ini, kata dia, juga dilakukan dalam rangka penanganan dampak lingkungan yang disebabkan PT. Raffles, sehingga limbah yang ada bisa dioptimalkan sebaik mungkin.
Tak hanya itu, Beni juga menjelaskan pihaknya pun bermitra baik dengan PT. Raffles, salah satunya melalui monitoring pelayanan kesehatan hewan.