GOSIPGARUT.ID — Jumlah pemudik ke Kabupaten Garut tahun ini diprediksi meningkat signifikan. Guna menghadapi arus mudik tersebut, Penjabat Bupati Barnas Adjidin mengimbau para pihak untuk melakukan berbagai langkah antisifatif.
Ia menegaskan pentingnya sinergitas antara TNI, Polri, dan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menghadapi arus mudik yang diprediksi meningkat signifikan.
“Kita sudah mengantisipasi terhadap jalur yang Pak Kapolri katakan akan ada kenaikan 56% dari tahun lalu. Maka oleh karena itu, kuncinya adalah sinergitas TNI, Polri, dan seluruh stakeholder terkait serta Pemda,” ujar dia usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya Tahun 2024 di Lapang Mapolres Garut, Selasa (3/4/2024).
Barnas juga mengajak seluruh petugas yang bertugas untuk memastikan kesiapan lahir dan batin dalam menghadapi tantangan di lapangan. Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan mudik lebih awal guna menghindari kemacetan pada arus puncak.
Terkait dengan infrastruktur, Barnas menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut untuk menangani jalan rusak di wilayahnya.
Sementara untuk jalan provinsi, kata dia, koordinasi telah dilakukan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat guna memastikan kesiapan jalur padat yang akan dilalui pemudik.
“Mudah-mudahan pada saatnya itu bisa selesai,” ucap Barnas.
Ia juga menyoroti persiapan terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu, dengan penempatan petugas di lapangan untuk mengantisipasi potensi pohon tumbang dan longsor.
“Kita telah menyiapkan alat berat dan personel yang siaga di berbagai titik rawan,” kata Barnas.
“Lalu berikutnya di pelosok-pelosok juga kita siapkan, apabila ada longsor yang menimpa masyarakat. Nah itu, kita semua akan diturunkan alat-alat berat di berbagai titik,” sambungnya.
Seusai pelaksanaan apel, dilaksanakan pemusnahan hasil operasi penyakit masyarakat (pekat), dengan pemusnahan sejumlah barang bukti yang disita oleh pihak kepolisian.
Barang-barang tersebut terdiri dari 4.051 botol minuman keras (miras) berbagai merk, 9 jerigen tuak, dan 2.475 knalpot bising atau tidak standar.
Pemusnahan tersebut sebagai bagian dari upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat. (MAZ)