Kuliner

Beras Ketan Langka, Harga Opak Bungbulang Naik dalam Tiga Bulan Terakhir

×

Beras Ketan Langka, Harga Opak Bungbulang Naik dalam Tiga Bulan Terakhir

Sebarkan artikel ini
Opak Bungbulang ukuran kecil yang dulu harganya Rp7 ribu par kantong plastik ukuran 17 x 45 cm, sekarang naik menjadi Rp10 ribu. (Foto: Fridealis Journal)

GOSIPGARUT.ID — Para pengrajin makanan khas di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, saat ini tengah dirundung pilu. Pasalnya keberadaan bahan baku kuliner bernama opak dan wajit, yaitu beras ketan boleh dibilang langka. Dampak dari kelangkaan itu, tak heran jika harga kedua makanan tradisional tersebut kini relatif mahal.

Seorang pengrajin makanan oleh-oleh Bungbulang, di Kampung Cicatur, Desa Bungbulang, bernama Teh Jenab menjelaskan, bahwa kelangkaan bahan baku wajit dan opak itu sudah berlangsung sejak tiga bulan terakhir. Karena langka, tambah dia, maka harga beras ketan di pasaran pun kini relatif mahal.

“Harga beras ketan di pasaran Bungbulang saat ini di kisaran Rp25-27 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp10 ribu per kilogram, jadi ada kenaikan sebesar Rp10 ribu gara-gara kelangkaan ini,” kata dia, saat dihubungi GOSIPGARUT.ID, Rabu (21/2/2024).

Baca Juga:   Sarapan di Resto Mang Engkun, Opor Terubuk Paling Maknyos di Lidah

Menurut Teh Jenab, langkanya beras ketan di kalangan pengrajin makanan khas Bungbulang, diduga kuat karena berkurangnya pasokan beras ketan dari daerah yang biasa memasok bahan baku kepada para pengrajin yaitu dari Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.

“Dulu, pasokan beras ketan dari daerah Cisewu selalu cukup untuk memproduksi segala macam makanan khas Bungbulang. Namun setelah pasokan berkurang, maka para perajin mendatangkan bahan baku dari daerah luar Garut. Dengan begitu, otomatis harganya jadi mahal,” paparnya.

Baca Juga:   Setelah Lama Sepi Karena Pandemi Covid-19, Kuliner Garut Kini Kembali Ramai

Teh Jenab menyampaikan, meski harga makanan khas Bungbulang berbahan baku beras ketan relatif mahal, namun opak dan wajit masih merupakan makanan yang banyak diserbu pembeli. Terutama bagi tamu-tamu yang datang ke Bungbulang selalu pulang dengan membawa kedua kuliner khas itu untuk dijadikan oleh-oleh bagi keluarganya.

“Memang relatif mahal harga opak dan wajit Bungbulang saat ini,” tandas pemilik rumah makan Jembar itu.

Baca Juga:   Di Jalur Bandung -- Garut Selatan Ada Warung Raos Rasa yang Buka 24 Jam
Opak Bungbulang ukuran kecil yang dulu harganya Rp7 ribu par kantong plastik ukuran 17 x 45 cm, sekarang naik menjadi Rp10 ribu. (Foto: Fridealis Journal)

Teh Jenab menambahkan, seperti untuk harga opak ukuran kecil, dalam satu kantong plastik ukuran 17 x 45 centimeter, kini mencapai Rp10 ribu. Padahal sebelumnya hanya Rp7 ribu. Sementara untuk opak ukuran besar, dari semula Rp25 ribu, sekarang Rp30 ribu.

“Adapun untuk harga wajit kenaikannya agak tipis. Jika dulu dalam kemasan 3 ons itu hanya Rp6 ribu, kini Rp7,5 ribu,” tutup ibu beranak tiga ini. ***


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ, Mixadvert, dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *