Berita

Beras Bantuan Kemasan 10 Kg untuk Warga Garut Menyusut Timbangannya, Ada yang Cuma Terima 7 Kg

×

Beras Bantuan Kemasan 10 Kg untuk Warga Garut Menyusut Timbangannya, Ada yang Cuma Terima 7 Kg

Sebarkan artikel ini
Bantuan beras kemasan 10 kilogram, ternyata isinya banyak yang berkurang setelah ditimbang ulang. (Foto: Yuyus YS)

GOSIPGARUT.ID — Beras bantuan pemerintah untuk warga di Kabupaten Garut yang sudah dikemas dalam karung seberat 10 kilogram (kg), ternyata berkurang timbangannya. Para penerima mengaku kecewa karena berkurangnya jumlah timbangan beras bantuan itu relatif besar.

Seperti yang dialami salah seorang penerima beras bantusn 10 kg dari pemerintah di Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan, Toni Ramdani (43). Saat menimbang ulang bantuan tersebut, ternyata takarannya menyusut 1 kg alias hanya menerima 9 kg.

“Saya menerima beras tersebut dalam keadaan utuh, posisi karung masih terjahit. Saya menerima beras itu langsung dari desa bersama warga lain,” ujar dia.

Karena rasa penasaran Toni pun pergi ke rumah ibunya dan menimbang beras yang masih terjahit itu. Ternyata hal serupa terjadi juga pada penerima lainnya, di mana takaran beras bantuan tidak murni seberat 10 kg. Ada penerima yang cuma menerima 8 kg, 9 kg, bahkan ada pula yang menerima 7 kg.

Baca Juga:   Kasus Covid-19 Menurun, Warga Garut Diminta Tetap Jaga Prokes dan Ikuti Vaksinasi

“Saat itu juga saya bertanya kepada teman saya yang berada di Desa Cimaragas, masih Kecamatan Pangatikan. Kejadiaannya serupa, yaitu beras tidak murni isinya 10 kg,” tambah dia.

Begitu pula dialami Utami, warga Desa Cihuni yang mendapatkan bantuan beras namun tidak sesuai isi timbangannya. “Saya kan punya warung, beras tersebut langsung saya timbang ulang, ternyata beratnya bukan 10 kg seperti yang tertera di warung,” jelasnya.

Baca Juga:   Baru Pertama Kali Ngebegal, Warga Garut Langsung Diciduk

Toni berinisiatif untuk melaporkan ihwal berkurangnya timbangan beras bantuan itu kepada Kepala Desa Cihuni Firman Maulana.

Kades Firman yang mendapat informasi tersebut langsung mengumpulkan seluruh perangkat desa seraya mengumumkan untuk warga terdekat yang masih memiliki beras utuh belum dibuka jahitan karungnya agar mengumpulkan beras tersebut.

“Setelah dikumpulkan, terkumpulah 6 karung beras. Setelah ditimbang di hadapan semua perangkat desa, ternyata memang dari semua beras tersebut tidak murni 10 kg beratnya,” ujar Kades.

Dikonfirmasi wartawan, Kepala Gudang Bulog Garut, Ageung, menjelaskan bahwa bantuan pemerintah terkait beras tersebut memang teknisnya berada di Bulog. Karena seluruh pengemasan dilakukan di Bulog, khusus di Kabupaten Garut mendapat jatah 2.800 ton.

Baca Juga:   Petugas Masih Mencari Mahasiswa Terseret Ombak di Pantai Cikaso

“Kami bersama mitra sebanyak 4 mitra memang melakukan pengemasan di Bulog, mulai dari penimbangan dan dikemas dalam karung,” jelas dia.

Ditanya mengenai jumlah timbangan beras yamg kurang dari 10 kg itu, menurutnya manusiawi karena jumlah beras yang ditimbang banyak. “Mungkin karena pekerja lelah bekerja siang malam, terus juga dikejar waktu hingga jumlah kiloan tidak sesuai,” kata dia.

Ageung menambahkan jika misalnya ada pihak desa yang komplain bisa melapor dulu ke PT Pos, kemudian PT Pos akan melaporkannya ke pihak Bulog. (Yuyus)


Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News, WhatsApp Channel dan Telegram Channel
Konten berbayar berikut adalah iklan platform Recreativ, Mixadvert, dan MGID. Gosipgarut.id tidak terkait dengan materi konten ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *