GOSIPGARUT.ID — Festival 1.000 liwet dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-210 Kabupaten Garut, digelar serentak di seantero Garut hari ini, Kamis (23/2/2023). Tarmasuk di Kecamatan Bungbulang dan Talegong, kegiatan yang baru digelar kali pertama itu berlangsung dengan penuh kegembiraan.
Meski begitu, sebagaimana terpantau GOSIPGARUT.ID di lokasi kegiatan, pelaksanaan Festival 1.000 Liwet di Kecamatan Talegong sepi peserta. Yang hadir pada acara yang dilaksanakan di halaman kantor Kecamatan Talegong itu, tidak lebih dari 50 orang.
Mereka itu, selain Camat Muhamad Badar Hamid dan Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Wiati Kartini, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), sejumlah staf kantor kecamatan, perwakilan dari UPT Puskesmas Talegong, juga para penyuluh dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Talegong.
Sementara dari unsur masyarakat dan lembaga-lembaga, hanya hadir beberapa orang saja alias dapat dihitung dengan jari. Ironisnya lagi, unsur kepala desa (Kades) yang semestinya semua hadir di acara itu, justru yang terpantau hanya terdapat dua orang. Sedangkan lima Kades lainnya, hingga acara makan liwet bersama berakhir, tak terlihat memasuki lokasi.
Saat ditanyakan kepada Kades Mekarmulya, Usep Setiawan, tentang banyak Kades di Talegong yang tidak hadir dalam acara Festival 1.000 Liwet itu, mantan anggota DPRD Garut periode 2014 — 2019 ini geleng kepala. “Saya tidak tahu apa alasannya. Cuma saya yakin mereka telah diberi tahu ada acara ini,” kata dia.
Lain halnya di Kecamatan Bungbulang, Festival 1.000 Liwet yang digelar di Alun-alun “Kota Opak” itu berlangsung dengan melibatkan banyak peserta. Sebanyak 13 Kades yang ada di Kecamatan Bungbulang, semuanya hadir. Kegiatan ini pun dihadiri puluhan anak yatim piatu dan masyarakat sekitar.
“Masyarakat yang hadir dan ikut makan bersama adalah para keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), pedagang kaki lima, dan warga miskin lainnya. Sementara jumlah anak yatim yang hadir sebanyak 40 orang,” jelas Camat Bungbulang, H. Budi Sihabudin, melalu sambungan telepon, Kamis (23/2/2023).
Ia menambahkan, selain ikut makan nasi liwet bersama, ke-40 anak yatim itu mendapat bingkisan berupa “uang kadeudeuh” dari camat dan Forkopimcam. “Sedangkan yang hadir di acara Festival 1.000 liwet ini melebihi ekspektasi. Mereka adalah seluruh staf kecamatan, unsur Forkopimcam, UPT, kepala desa, dan lembaga lainnya,” ujar Budi. ***