“Garut sengaja dijadikan tempat untuk pelaksanaan kegiatan ini karena inisiasi acara ini juga dari para aktivis-aktivis pergerakan di Garut, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta yang intensif berkomunikasi selama masa pergolakan di era orde baru,” tuturnya.
Lewat kemah aktivis lintas generasi ini, tambah Hasanuddin, cita-cita reformasi bisa terus dikawal oleh para aktivis baik yang berada di lingkaran pemerintah, partai politik, dan penggerak-penggerak organisasi masyarakat.
“Salah satu isu yang kritik adalah jabatan presiden tiga periode, sudah selesai, tidak ada lagi pembahasan soal itu, oligarki di sekeliling kekuasaan, kedaulatan bernegara, agenda-agenda lain reformasi masih harus terus diperjuangkan,” tutupnya. ***