GOSIPGARUT.ID — Sebuah video berisi ajakan untuk masuk ke dalam anggota Negara Islam Indonesia (NII) tengah beredar di masyarakat dan media sosial. Pengibaran bendera NII itu diduga dilakukan di wilayah Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 33 detik, tampak tiga orang pria berjalan beriringan. Salah satu pria yang mengenakan baju kaos warna merah tampak terlihat membawa bendera merah putih dengan gambar bulan bintang dan diyakini sebagai bendera NII.
Saat berhenti di depan sebuah bangunan, pria yang berbaju merah itu kemudian mengucapkan kalimat ajakan kepada warga dunia untuk masuk sebagai anggota NII. Berikut kutipan lengkap kalimat tersebut:
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sampaikan kepada seluruh dunia nasional dengan atas nama PBB untuk segera memasuki Negara Islam Indonesia. Silakan welcome welcome welcome kepada yang terhormat PBB, gedung putih Amerika Serikat. Welcome welcome welcome, silakan masuk memasuki Negara Islam Indonesia, Madinah Indonesia madani. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar. Kepada seluruh dunia Internasional welcome welcome welcome, silakan memasuki Negara Islam Indonesia. Imam SM Kartosoewirjo, khalifah dunia, bapak Drs Sensen Komara BM Esa, dan saya Panglima Jenderal DI/TII NII, tiga Jenderal DI/TII NII, welcome welcome welcome, silakan memasuki Negara Islam Indonesia”.
Di media sosial, video tersebut diunggah di akun youtube Parkesit82 pada 8 Agustus 2021. Di akun tersebut, setidaknya terdapat 57 video dengan latar bendera NII. Video terakhir diunggah pada 30 September 2021 dengan judul ‘Telaga Bedah’ yang berisi tentang pelepasan senjata kontanabibrata.
Seluruh video yang ada di akun tersebut diketahui diisi oleh tiga orang yang sama. Akun tersebut diketahui mulai mengunggah pada 18 Juli 2019. Video yang pertama kali diunggah berjudul ‘News heboh ada ustad pancasila&ulama pancasila ??!!’.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketiga orang itu diketahui berinisial UJ, JK, dan OD. Ketiganya diketahui merupakan warga Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, Wahyudijaya menyebut bahwa video-video tersebut adalah hasil rekaman tahun 2019 lalu.
“Ketika Sensen (Presiden NII) masih hidup. Cuma kita curiga kenapa ketika kasus baiat Sukamentri muncul itu muncul juga, apakah ini pengalihan isu atau apa. Tapi kaitan Pasirwangi aparat sudah memproses,” sebut Wahyudijaya, Rabu (13/10/2021).
Selain itu, menurutnya ada dua kasus berbeda antara pembaiatan sejumlah warga dengan tiga orang yang membawa bendera NII.
“Dilihat dari anatomi yang Pasirwangi kecenderungan faksi filah, sementara yang kasus baiat anak di Sukamentri terindikasi faksi fisabililah karena kecenderungan menganggap pemerintah adalah lawan dengan konsep thogut-nya,” tutup Wahyu. (Mrdk)