GOSIPGARUT.ID — Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Kabupaten Garut, H. Isep Basir mengatakan, upaya menanggulangi pandemi Covid-19 sudah dilaksanakan di setiap desa dengan melibatkan semua stakeholder. Sayangnya, upaya tersebut tidak didukung oleh kesadaran masyarakat dalam menyikapi pandemi Covid-19.
“Hal itu terbukti dari banyaknya masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan (Prokes) dengan tidak menggunakan masker, tidak rajin mencuci tangan, tidak menjaga jarak, dan masih senang berkerumun sehingga sulit memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata dia, Minggu (20/6/2021).
Menurut Isep, upaya memutus mata rantai pandemi Covid-19 harus dilaksanakan secara bersama-sama dari atas hingga ke bawah. Ketika terjadi lonjakan kasus tidak bisa menyalahkan aparatur saja, sementara masih banyak masyarakat yang tidak serius menyikapi pandemi Covid-19.
“Pemkab Garut sudah berupaya sekuat tenaga dalam menanggulangi Covid-19. Di setiap desa sudah disediakan pos-pos penanggulangan Covid-19 yang biayanya dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sayangnya belum semua masyarakat menyikapi dengan serius tentang adanya Covid-19 sehingga tetap abai dalam Prokes,” katanya.
Isep menerangkan, sesuai arahan dari pemerintah pusat melalui Kemendesa PDT, pemerintah desa siap untuk bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang sudah disiapkan anggarannya.
“Seluruh desa di Garut yang diwadahi organisasi Apdesi bekerja sama dengan pendamping desa yang ditugaskan oleh Kemendesa PDT sudah melaksanakan tugas-tugas penanggulangan Covid-19 yang sudah disiapkan anggarannya berkisar di angka 8 persen dari nilai dana desa yang bersumber dari APBN,” tuturnya.
Menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, Isep mengimbau masyarakat agar mematuhi Prokes agar mata rantai penyebaran virus segera terputus sehingga perekonomian bisa pulih kembali.
“Kami minta masyarakat mematuhi Prokes agar pandemi Covid-19 segera berakhir,” pungkas dia. (Respati)