GOSIPGARUT.ID — Dengan melibatkan semua pihak, yakni kepala desa, Satuan Kerja (Satker), Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK), Forkopimcam, dan bank penyalur, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, yang dilakukan agen (e-warung) kepada kelompok penerima manfaat (KPM) berjalan kondusif.
Pantauan di lokasi, KPM yang datang sejak pagi hari mulai melakukan pendaftaran untuk melakukan penggesekan kartu kesejahteraan sosial (KKS). Kemudian menyaksikan penimbangan tiap komoditas yang akan mereka terima. Karena bergiliran, antrian pun terlihat tertib dan tidak menimbulkan kerumunan.
Sebanyak 310 KPM BPNT Perluasan Mandiri itu akhirnya menerima penyaluran sembako dengan penuh kegembiraan. Adapun komoditas yang mereka terima berupa 10 kilogram beras, 1 kilogram telur, satu setengah kilogram buah-buahan, setengah kilogram kentang, 1 bungkus tahu dan 1 bungkus kacang.
Ketua Satker BPNT Kecamatan Cikelet, Nurbani Tamim menegaskan, agen (e-warung) yang menyalurkan BPNT harus memprioritaskan potensi ekonomi lokal untuk memenuhi kebutuhan pengadaan sembako BPNT.
“Namun, jika potensi ekonomi lokal tidak mencukupi, agen bebas membeli dari suplayer. Tentunya asal komoditas yang dijual ke agen kwalitasnya baik dan harga di bawah pasar agar tidak merugikan KPM,” ujar dia, usai monitoring penyaluran sembako di agen Iis Ismawati di Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Selasa (14/7/2020).
Dijelaskan Nurbani, pihaknya bertanggung jawab untuk memonitor setiap penyaluran sembako bagi KPM agar sembako yang disalurkan agen betul-betul membantu pemenuhan nutrisi KPM dan membantu pemenuhan kebutuhan KPM selama pandemi Covid-19.