Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan berdasarkan hasil evaluasi Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) harga beras di Jawa Barat di atas harga eceran tertinggi yakni untuk beras premium sebesar Rp12.800 per kg dan beras medium Rp9.450.
“Berdasarkan hasil evaluasi dinas tanaman pangan Oktober hingga Desember ada kemunduran waktu tanam,” katanya.
Menurut Iwa, realisasi penanaman padi di Jawa Barat sekitar 583.640 atau realisasi tanamnya sekitar 87 persen sedangkan target tanamnya, sekitar 667.547 hektare.
“Keterlambatan tanam ini bisa berpengaruh ke panen dan produksi padi. Jadi bisa berpengaruh ke harga,” katanya.
Karena itu, lanjut Iwa, belum lama ini presiden telah menggelar rapat dengan Perum Bulog untuk menstabilkan harga beras di seluruh Indonesia yakni dengan OP.
“Khusus untuk di Jabar telah launching di gedung Cisaranten Kidul sebagai salah satu gudang milik Bulog. Kami akan serentak seluruh subdivre. Untuk membantu pemenuhan masyarakat penghasilan rendah. Serta bisa memberikan inflasi positif di Jabar dan bisa lebih rendah tahun ini,” kata dia. (Ant/Fj)